Dalam islam, percaya pada tafsir mimpi dapat diterima jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran islam. Namun, perlu diingat bahwa tafsir mimpi tidak selalu benar atau pasti, serta tidak boleh digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan atau tindakan.
Al-Quran dan Hadits menyatakan bahwa mimpi dapat datang dari Allah, syaitan, atau dari pengaruh pikiran dan perasaan seseorang saat tidur. Oleh karena itu, sebelum percaya pada tafsir mimpi, harus ditentukan dahulu asal mimpi tersebut. Tafsir mimpi yang benar harus sesuai dengan Al-Quran dan Hadits, serta tidak bertentangan dengan ajaran islam.
Selain itu, percaya pada tafsir mimpi harus disertai dengan keyakinan dan keimanan yang kuat kepada Allah. Percaya pada tafsir mimpi tidak boleh menjadi pembenaran atas tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran islam.
Jadi, dalam islam, boleh mempercayai tafsir mimpi jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran islam, serta diiringi dengan keyakinan dan keimanan yang kuat kepada Allah dan tidak digunakan untuk membuat keputusan atau tindakan yang merugikan diri atau orang lain.